
Catatan waktunya tembus 8,3 detik. “Rumusan korek mesin yang dipakai prinsip dasarnya berbanding terbalik dengan bebek,” jelas Adriansyah dari mekanik Adr Speed yang mengerjakan.
Paling awal dijarah adalah memperbesar kapasitas silinder. Menggunakan piston diameter 70 mm milik Yamaha Scopio. Dipadukan dengan stroke 73 mm. Total kapasitas jadi 268cc.

Dapur pacu yang meningkat dipadu klep masuk 34 ,5 mm dan buang 29,5 mm. Campuran bensin dan udara disuplai lewat karburator Mikuni 28 PE.
Seperti yang disebut awal. Korekan berbanding terbalik dengan bebek. Terutama desain kem. “Susah menerapkan durasi kem bebek ke skubek. Tapi, skubek gak perlu susah mikirkan perbanding rasio seperti di bebek,” bilang Adri yang ganteng itu.

“Di bebek angkatan klep maksimal 9,4 mm, sedang di skubek mesti di atas 10,4 mm,” ulas Adri yang merahasiakan derajat buka-tutup klep karena menurutnya masih tahap riset.
Prinsip dasar kerja buka-tutup klep jadi tahap awal pengembangan. “CVT tetap standar. Jika korekan mesin sudah ketemu yang pas, riset CVT akan dikembangkan,” bilang Adri yang bermarkas di Penggilingan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar