Social Icons

twitter facebook rss feed

Rabu, 26 Januari 2011

Pusat Onderdil Motor Kebon Jeruk III, Tetap Berkibar Meski Banyak Saingan



Jakarta - Berkembangnya  sentra penjualan onderdil dan aksesori roda dua  ke beberapa wilayah pinggiran seperti Ciledug, Depok,Kampung Melayu hingga Bekasi, ternyata tak mengurangi gairah di Jalan Kebon Jeruk III, Jakarta Barat.  Ruas jalan  yang selama ini menjadi pusat acuan peranti roda dua itu bahkan semakin menggeliat. Jika 3 tahun lalu hanya di Jalan Kebon Jeruk III, kini bahkan melebar hingga Jalan Sawah Besar I dan II.

Ketika OTOMOTIF menyambangi ruas jalan yang hanya sekitar 1 kilometer itu, suasananya masih sama dengan beberapa tahun lalu. Begitu masuk, tukang parkir langsung menyapa untuk melayani jasa parkir. Soalnya, makin ke dalam tak ada lagi tempat parkir mobil bahkan susah masuknya karena di kanan-kiri dipakai untuk parkir motor.

‘Para calo' tetap sigap menawarkan dagangannya. "Pelek,  helm, ban...." . Nyatanya, memang tetap ramai. Padahal jarum jam menunjuk mendekat angka 4 sore. "Sejatinya, ada sedikit penurunan dengan adanya sentra di beberapa pinggiran Jakarta. Hanya saja, Kebon Jeruk III tetap menjadi tolok ukur untuk spare part dan akesori roda dua di Indonesia," ujar Wie Tjai yang punya toko Tri Comando Bintang.
Penurunan yang hanya sedikit itu menjadi tak begitu berarti karena Wie Tjai yang kerap disapa Anton itu menyiasati dengan jualan grosir ke beberapa daerah. "Untungnya kecil, tapi kan pasti. Kita main volume saja. Enaknya, main di aksesori  roda dua ini langsung dibayar begitu barang dikirim. Tidak ada istilah konsinyasi," tambah pria yang rajin mendatangkan aksesori motor dari Cina ini.

Lain lagi dengan Sofian Iwan, pemilik toko Gajah Motor. Bahkan perkembangan sentra di pinggiran Jakarta itu tak berpengaruh sama sekali. "Itu karena pertumbuhan motor yang luar biasa banyak, dan penggemar motor juga makin banyak. Lihat saja setiap Lebaran, yang mudik pakai motor mencapai jutaan loh," ungkap pria yang telah 25 tahun membuka toko aksesori di Kebon Jeruk III ini.

Malah pria asal Surabaya berumur 51 tahun ini menunjuk perkembangan fenomena Jl Kebon Jeruk III kini melebar hingga Jl. Sawah Besar I dan Sawah Besar II. Sebelumnya dua ruas jalan itu hanya sebagai tempat parkir. "Kalau dilihat sejak berdiri sekitar 25 tahun lalu, perkembangannya tidak hanya ratusan persen.Namun mungkin sudah ribuan persen," lanjut pria yang memilih berdagang aksesori dan spare part fast moving ini.

Pria bertubuh segar itu menyamakan perkembangan Kebon Jeruk III tak ubahnya sentra handphone yang juga berkembang pesat di Roxy, Jakarta Barat. Salah satu alasan kuatnya, karena di Kebon Jeruk III barang-barangnya paling komplet.

"Dan masih lebih murah dibanding di sentra yang ada. Sekarang ini dari pelosok Bekasi, Tangerang atau Bogor tuh ngambil di sini untuk dijual lagi di tempatnya. Jadi selain pembeli retail, ada yang kulakan (beli untuk dijual lagi) juga saya mengirim per partai (grosir) ke berbagai daerah," lanjut Iwan yang memrediksi ada sekitar 150-160 toko di Kebon Jeruk dan Sawah Besar sekarang.


Aliong, pilih ke sini karena barangnya komplet

Sulaeman atau Aliong, melihat salah satu kelebihan Kebon Jeruk III karena di sini pasti ada yang dicari. "Makanya tetap saja datang ke sini. Termasuk yang dari Jl. Otista saja akhirnya ke sini juga karena barangnya ada dan harganya bersaing," ucap Aliong yang selalu melibatkan istrinya di Toko Valenti Motor. 

Aliong yang memilih mendatangkan variasi dari Thailand ketimbang Cina ini melihat animo konsumen tetap besar. Bahkan untuk kelompok anak muda, semakin bertambah. Ia pun memiliki alasan sendiri mengapa memilih barang dari Thailand.

"Kalau dari Thailand, harganya stabil. Sedang barang dari Cina dan lokal, cepat sekali ngedrop. Anak muda yang tahu pelek Thailand dengan kualitas seperti ini tak pernah mempermasalahkan harga. Padahal satu set hingga Rp 550 ribu," kata pria 29 tahun ini.

Jelas bahwa hadirnya sentra-sentra baru pasar aksesori dan spare part motor di sekeliling Jakarta, tak banyak mempengaruhi geliat bisnis di Kebon Jeruk III. Bahkan perputaran uangnya semakin menggelembung. Karena itu kenapa tidak Anda coba mampir ke Kebon Jeruk III saja?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar