Social Icons

twitter facebook rss feed

Jumat, 28 Januari 2011

Mio Putih Tama punya . . . 250 cc !!





 
   YMB memiliki motor full bore-up terkencang seantero jagad kota bogor..
  motor dengan kapasitas mesin 250 cc ini,m aman untuk nharian
 untuk info lebih lanjut hub. 087770005145.tama

Read More..

Kamis, 27 Januari 2011

Waspada Efek Gonta-Ganti Penggunaan Oli Pada Motor Anda !



Jakarta - Bicara soal pelumas mesin motor, ternyata cukup banyak motormania yang masih bingung. Tak heran kalau redaksi kerap dibanjiri pertanyaan seputar oli. Seperti apa efeknya terhadap mesin bila suka gonta-ganti oli. Lalu bagaimana cara yang benar jika ingin mengganti oli dengan merek lain. Trus seperti apa dampaknya bila menggunakan oli mobil di motor dan sebagainya.

Nah, biar lebih detail, kami coba membuat beberapa draft pertanyaan seputar oli motor ini. Kemudian kami coba minta bantuan ahlinya untuk menjelaskannya buat Anda. Namun di edisi minggu ini, akan dibahas lebih dulu soal efek jangka pendek maupun jangka panjang terhadap mesin bila sering gonta-ganti oli merek lain.


Sebaiknya lakukan flushing dulu sebelum menuang oli baru dengan merek berbeda
Soal yang paling sering dilontarkan pembaca OTOMOTIF ini, M. Abidin, Manager Technical Department Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) mengatakan bahwa tidak akan terlalu berdampak negatif terhadap mesin. Dengan catatan selama grade dan kelasnya sama.

“Namun sebaiknya gunakan merek yang setara di pasaran. Dan perlu dipahami bahwa fungsi oli bukan hanya sebagai pelumas. Tapi juga sebagai perendah efek gesekan, untuk mendinginkan, sebagai penyekat/sealing, buffer (penahan impact yang besar) atau stress dissipation, mencegah karat serta membersihkan kotoran di dalam mesin,” tambahnya.

Sedang tanggapan dari Sarwono Edhi, Tecnical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM), bilang dalam pemilihan oli hendaknya memperhatikan spesifikasi untuk mesin motor dimaksud. “Mulai SAE, API Service serta JASO-nya,” ujar Edhi.

Akan tetapi, lanjut Edhi, tiap produsen terkadang punya tambahan aditif tertentu untuk menunjang performa dari oli tersebut. Sehingga ia menyarankan hendaknya konsumen tidak sering menggonta-ganti oli beda merek. Karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kinerja oli tersebut terhadap mesin.

Reiner Sitorus, Senior Manager Spare Parts & Service Dept. Marketing Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) pun senada Edhi. “Soalnya dikhawatirkan kalau formula aditifnya berlainan, ketika tercampur (oli lama dengan oli baru beda merek) akan membuat kinerja oli barunya jadi tak sempurna. Boleh-boleh saja sih ganti oli lain merek. Asalkan speknya sesuai dan sebelum menuang oli baru, yang lama sebaiknya di-flush lebih dulu,” saran Reiner.

Lantas apa efeknya bila menggunakan oli dengan grade yang tidak sesuai (lebih rendah atau lebih tinggi) dari anjuran pabrik? Kata Abidin, pabrikan pastinya punya tujuan tertentu dalam merekomendasi mesin hasil produksinya dengan oli yang direkomendasi.


Perhatikan spek oli yang hendak ditebus dengan teliti. Mulai dari API Service, SAE maupun JASO-nya
“Pengaruh paling terasa adalah ‘konsumsi oli’ dan dampak penggunaan oli terhadap konsumsi bahan bakar. Namun grade rendah belum tentu gak cocok. Tergantung peruntukan mesin itu sendiri. Sebalik grade lebih tinggi juga belum tentu cocok,” tambah Abidin. Hal tersebut, lanjutnya, belajar dari kasus keluhan konsumen yang pihaknya alami.

"Konsumen kami itu memiliki mobil Eropa pengguna oli bermerek terkenal. Sisa oli mobilnya itu digunakan untuk sepeda motor sportnya. Tapi akibatnya motor tidak bisa ‘lari’ lantaran kopling selip. Karena oli mahal untuk mobil biasanya terdapat Logo ‘DONUT’ yang bertuliskan ‘CONSERVING II’. Itu artinya kadar additive (teflon), persentasenya lebih banyak dari oli biasa. Dampaknya pada kopling sepeda motor bebek atau sport yang terendam, akan selip karena tidak dirancang menggunakan oli tersebut,” tutur Abidin.

Lain halnya yang dikatakan Edhi. “Oli dirancang untuk mesin tertentu yang disesuaikan dengan toleransi celah antar part, suhu yang bekerja dan beban kerja dari mesin tersebut. Apabila grade oli tersebut tidak sesuai dikhawatirkan bisa berpegaruh terhadap kinerja dari mesin tersebut,” tukasnya.

"Grade biasanya menentukan oli tersebut cocoknya untuk mesin seperti apa. Soalnya makin ke sini mesin dirancang makin presisi. Sehingga butuh oli dengan grade yang sesuai peruntukkannya. Sebab kalau pakai oli yang diperuntukkan buat mesin motor keluaran lama, bisa berdampak negatif pada mesin itu sendiri ," timpal Reiner.

Sumber by : motorplus
Read More..

Rabu, 26 Januari 2011

Pusat Onderdil Motor Kebon Jeruk III, Tetap Berkibar Meski Banyak Saingan



Jakarta - Berkembangnya  sentra penjualan onderdil dan aksesori roda dua  ke beberapa wilayah pinggiran seperti Ciledug, Depok,Kampung Melayu hingga Bekasi, ternyata tak mengurangi gairah di Jalan Kebon Jeruk III, Jakarta Barat.  Ruas jalan  yang selama ini menjadi pusat acuan peranti roda dua itu bahkan semakin menggeliat. Jika 3 tahun lalu hanya di Jalan Kebon Jeruk III, kini bahkan melebar hingga Jalan Sawah Besar I dan II.

Ketika OTOMOTIF menyambangi ruas jalan yang hanya sekitar 1 kilometer itu, suasananya masih sama dengan beberapa tahun lalu. Begitu masuk, tukang parkir langsung menyapa untuk melayani jasa parkir. Soalnya, makin ke dalam tak ada lagi tempat parkir mobil bahkan susah masuknya karena di kanan-kiri dipakai untuk parkir motor.

‘Para calo' tetap sigap menawarkan dagangannya. "Pelek,  helm, ban...." . Nyatanya, memang tetap ramai. Padahal jarum jam menunjuk mendekat angka 4 sore. "Sejatinya, ada sedikit penurunan dengan adanya sentra di beberapa pinggiran Jakarta. Hanya saja, Kebon Jeruk III tetap menjadi tolok ukur untuk spare part dan akesori roda dua di Indonesia," ujar Wie Tjai yang punya toko Tri Comando Bintang.
Penurunan yang hanya sedikit itu menjadi tak begitu berarti karena Wie Tjai yang kerap disapa Anton itu menyiasati dengan jualan grosir ke beberapa daerah. "Untungnya kecil, tapi kan pasti. Kita main volume saja. Enaknya, main di aksesori  roda dua ini langsung dibayar begitu barang dikirim. Tidak ada istilah konsinyasi," tambah pria yang rajin mendatangkan aksesori motor dari Cina ini.

Lain lagi dengan Sofian Iwan, pemilik toko Gajah Motor. Bahkan perkembangan sentra di pinggiran Jakarta itu tak berpengaruh sama sekali. "Itu karena pertumbuhan motor yang luar biasa banyak, dan penggemar motor juga makin banyak. Lihat saja setiap Lebaran, yang mudik pakai motor mencapai jutaan loh," ungkap pria yang telah 25 tahun membuka toko aksesori di Kebon Jeruk III ini.

Malah pria asal Surabaya berumur 51 tahun ini menunjuk perkembangan fenomena Jl Kebon Jeruk III kini melebar hingga Jl. Sawah Besar I dan Sawah Besar II. Sebelumnya dua ruas jalan itu hanya sebagai tempat parkir. "Kalau dilihat sejak berdiri sekitar 25 tahun lalu, perkembangannya tidak hanya ratusan persen.Namun mungkin sudah ribuan persen," lanjut pria yang memilih berdagang aksesori dan spare part fast moving ini.

Pria bertubuh segar itu menyamakan perkembangan Kebon Jeruk III tak ubahnya sentra handphone yang juga berkembang pesat di Roxy, Jakarta Barat. Salah satu alasan kuatnya, karena di Kebon Jeruk III barang-barangnya paling komplet.

"Dan masih lebih murah dibanding di sentra yang ada. Sekarang ini dari pelosok Bekasi, Tangerang atau Bogor tuh ngambil di sini untuk dijual lagi di tempatnya. Jadi selain pembeli retail, ada yang kulakan (beli untuk dijual lagi) juga saya mengirim per partai (grosir) ke berbagai daerah," lanjut Iwan yang memrediksi ada sekitar 150-160 toko di Kebon Jeruk dan Sawah Besar sekarang.


Aliong, pilih ke sini karena barangnya komplet

Sulaeman atau Aliong, melihat salah satu kelebihan Kebon Jeruk III karena di sini pasti ada yang dicari. "Makanya tetap saja datang ke sini. Termasuk yang dari Jl. Otista saja akhirnya ke sini juga karena barangnya ada dan harganya bersaing," ucap Aliong yang selalu melibatkan istrinya di Toko Valenti Motor. 

Aliong yang memilih mendatangkan variasi dari Thailand ketimbang Cina ini melihat animo konsumen tetap besar. Bahkan untuk kelompok anak muda, semakin bertambah. Ia pun memiliki alasan sendiri mengapa memilih barang dari Thailand.

"Kalau dari Thailand, harganya stabil. Sedang barang dari Cina dan lokal, cepat sekali ngedrop. Anak muda yang tahu pelek Thailand dengan kualitas seperti ini tak pernah mempermasalahkan harga. Padahal satu set hingga Rp 550 ribu," kata pria 29 tahun ini.

Jelas bahwa hadirnya sentra-sentra baru pasar aksesori dan spare part motor di sekeliling Jakarta, tak banyak mempengaruhi geliat bisnis di Kebon Jeruk III. Bahkan perputaran uangnya semakin menggelembung. Karena itu kenapa tidak Anda coba mampir ke Kebon Jeruk III saja?
Read More..

Sabtu, 22 Januari 2011

WANTED !!





DICARI!!!
Bagi yang bertemu dengan orang ini yg bernama Eko Yudi Pratama (yudi dayak) harap hubungi mas Ady Setyawan!
boleh hidup boleh jg mati! ato setengah hidup setengah mati!
ada imbalan bagi yg nemuin!!
ato bisa hubungi arie! ato di 87 kepada yg lain!



 Tolong di bantu yaaa  . . .


WANTED LEVEL :: NORMAL
Read More..

Senin, 17 Januari 2011

Temu Kangen YMB d'Legend

Y.M.B
Tanpa mengurangi rasa hormat dan dalam rangka Anniversary YMB yang ke 7, kami para pengurus bermaksud mengundang rekan-rekan Yamaha Matic Bogor, baik itu pendiri, senior dan para sesepuh untuk menghadiri acara Temu Kangen YMB d' Legend. Adapun isi dari acara ini adalah silahturahmi, temu kangen dan sharing sesama anggota. Besar harapan kami, rekan-rekan dapat menghadirinya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.

Tempat : @ Kopdaran YMB, Parkiran Ruko Esia, Jl. Pajajaran, Bogor
Time : 29 Januari jam 20:00 - 30 Januari jam 0:00
Read More..